Lagu Gending Jawa Kuda Lumping
Kesenian ebeg banyumasan seni kuda kepang wahyu turonggo seto. Seni ebeg biasanya di sebut dengan seni kuda lumping atau kuda kepang,ebeg wahyu turonggo seto yang berasal dari desa somagede,banyumas,purwokerto jawa tengah. Yang dipimpin oleh bapak JAPAR di wonokropo banyumas purwokerto. Ebeg adalah tari tradisional khas Banyumas dengan properti berupa ebeg atau kuda kepang.Kesenian ini menggambarkan kegagahan para prajurit berkuda dengan segala atraksinya. Biasanya pertunjukkan ebeg dilengkapi dengan atraksi barongan,penthul & cepet.Dalam pertunjukkannya ebeg diiringi oleh gamelan yang biasa disebut bendhe. Kesenian ini mirip dengan jathilan, kuda kepang dan kuda lumping di daerah lain.
KUMPULAN LAGU KUDA LUMPING JAWA MP3 Download (8.60 MB), Video 3gp & mp4. List download link Lagu MP3 KUMPULAN LAGU KUDA LUMPING JAWA. Gending Ebeg Banyumasan. Download Lagu Kuda Lumping Banyumasan. Kuda lumping kuda kepang ebeg dengan iringan gending eling eling. Di iringi musik jawa banyumasan. Dilanjutkan gendhing lancaran Kuda Lumping. Pada babak ini akan ditampilkan lagu. Kuda Lumping. Iringan yang digunakan pada tari Kudha Lumping adalah gending.
Kesenian ini bisa dibilang magis karena pemain ebeg ini akan kesurupan disaat pemain dijantur. Biasanya saat akan dijantur si penimbul biasanya membakar kemenyan untuk dikelilingi. Setelah para pemain kesurupan mereka tidak sadarkan diri, bahkan mereka kadang melakukan adegan-adegan yang bisa dibilang membahayakan. Namun pada saat itu mereka tidak merasakan sakit atau yang lainnya, karena mereka sedang dimasuki oleh roh lain ( indang ).namun setelah mereka sembuh dari kesurupan mereka,mereka akan merasa lemas dan kadang ada juga yang kesakitan. Diperkirakan kesenian Ebeg ini sudah ada sejak zaman purba tepatnya ketika manusia mulai menganut aliran kepercayaan animisme dan dinamisme. Salah satu bukti yang menguatkan Ebeg dalam jajaran kesenian tua adalah adanya bentuk-bentuk in trance (kesurupan) atau wuru.
Bentuk-bentuk seperti ini merupakan ciri dari kesenian yang terlahir pada zaman animisme dan dinamisme. Selain itu Ebeg dianggap sebagai seni budaya yang benar-benar asli dari Jawa Banyumasan mengingat didalamnya sama sekali tidak ada pengaruh dari budaya lain. Berbeda dengan Wayang yang merupakan apresiasi budaya Hindu India dengan berbagai tokoh-tokohnya.
Ebeg sama sekali tidak menceritakan tokoh tertentu dan tidak terpengaruhi agama tertentu, baik Hindu maupun Islam. Bahkan dalam lagu-lagunya justru banyak menceritakan tentang kehidupan masyarakat tradisional,terkadang berisi pantun,wejangan hidup dan menceritakan tentang kesenian Ebeg itu sendiri. Lagu yang dinyanyikan dalam pertunjukan Ebeg hampir keseluruhan menggunakan bahasa Jawa Banyumasan atau biasa disebut Ngapak lengkap dengan logat khasnya. Jarang ada lagu Ebeg yang menggunakan lirik bahasa Jawa Mataraman dan bahasa selain Banyumasan. Beberapa contoh lagu-lagu dalam Ebeg yang sering dinyanyikan adalah Sekar Gadung, Eling-Eling, Ricik-Ricik Banyumasan, Tole-Tole, Waru Doyong, Ana Maning Modele Wong Purbalingga dan lain-lain. Di Banyumas, biasanya ebeg ditampilkan dengan iringan musik calung banyumasan atau gamelan banyumasan.
Hence we can use this utility to purge the session from FSD. Solution: Below is the detailed command about running ca_devmgr. X: Program files ca ARCserve Backup >Ca_devmgr -cahost -Purge -sessions You can specify the -force option to purge sessions, regardless of whether it has been migrated or not. Arcserve ctf file extractor. Description: In order to purge the *.ctf files from FSD, we can use ca_devmgr, this device manager command allows you to perform various device management commands in CA ARCserve Backup without interfacing with the device manager.
Nayaga atau pengiring sudah menyatu dengan para penarinya. Awalnya memang pertunjukan Ebeg biasanya diiringi dengan alat musik yang disebut Bendhe. Alat musik ini memiliki ciri fisik seperti gong akan tetapi berukuran lebih kecil terbuat dari logam. Kemudian peralatan musik lain adalah Gendhing Banyumasan pengiring seperti kendang, saron, kenong, gong dan terompet. Salah satu kewajiban dalam pementasan Ebeg adalah ketersediaan sesaji atau menyan.
Sesaji digunakan untuk persembahan kepada para arwah maupun penguasa makhluk halus disekitar agar mau mendukung pementasan. Efeknya para pemain ebeg akan mengalami trans atau kerasukan yang dalam bahasa Banyumas disebut mendem karena dirasuki makhluk halus. Disaat inilah para pemain ebeg biasa memakan berbagai benda yang tidak lazim dimakan seperti pecahan kaca (beling), bunga-bunga sesaji, mengupas kelapa dengan gigi, makan padi dari tangkainya,memakan dhedek (katul),bara api,dan lain-lain. Keadaan mendem ini menunjukkan bahwa pemain ebeg sedang menunjukan bahwa dirinya adalah Satria yang kuat. Pada akhir laga, pemain yang kerasukan akan disembuhkan oleh pemimpin grup Ebeg yang biasanya adalah seorang tetua adat dan disebut dengan istilah Penimbul. Perlu diketahui bahwa tidak hanya pemain Ebeg saja yang bisa kesurupan. Sering kali para penonton juga ikut mendem sehingga semakin memeriahkan pementasan Ebeg.
Pada saat pemain dan beberapa pemonton sudah kesurupan, pagelaran menjadi sedikit lebih kacau dan brutal. Namun justru inilah yang menjadi ciri khas Ebeg Banyumasan dibandingkan seni kuda lumping dari daerah lain.
Terkadang orang yang kesurupan menari di depan pemain musik dan meminta dimainkan musik yang bagus. Jika musik berhenti maka pemain akan berhenti menari. Yuh sing wonk banyumas pada merapat kieh ana ebeg ki jepor. Subscrib for more video kebudayaan Thank's.